Judul
Buku: Pemikiran Militer 4: Bangsa
Indonesia Abad 21 Timbulnya Filosofi Baru
Penulis:
Hario Kecik
Penerbit:
Yayasan Obor
Tahun:
2011
Jumlah
Halaman: 375
Mantan
Jendral Soehario Koesnender Padmodiwirio alis Hario Kecik (nama revolusi
45-nya) sebagai penulis Buku Pemikiran Militer jilid-4 ini menyatakan bahwa
buku ini sebaiknya dipandang sebagai kelanjutan dari buku-buku PM jilid-1,2,3.
Jadi boleh dikatakan bahwa semua
buku-buku itu merupakan suatu "kesatuan integral" dari pemikiran
Hario Kecik mengenai sejarah Militer bangsa Indonesia. Hario Kecik dalam mulai
menulis ternyata dapat tetap memegang teguh "ethics revolusi 45"
sebagai Pejuang Bersenjata Independen Kemerdekaan sukarelawan dalam revolusi
Perang termasuk novel-novelnya, dapat sangat menarik dan memikat. Buku
Pemikiran Militer jilid ke-4 ini judulnya agak berbeda dari judul buku-buku
jilid sebelumnya. Hal itu tentunya sangat menarik pembaca.
Tema
tentang "Phylosophy Baru" dalam buku itu bukan merupakan sesuatu
"stunt" yang dipakai Hario Kecik untuk menarik perhatian. ia sebagai
seorang intelektual secara ilmiah dapat dengan sendirinya mengatakan itu dengan
penuh tanggung jawab. Sejarah umat manusia telah membuktikan bahwa munculnya
Para philosof negara-negara Timur dan Barat, tidak terlepas dari keadaan atau
taraf perkembangan peradaban negara-negaranya secara objektif. Buah pikiran
para philosof itu telah mempengaruhi jalan pemikiran sebagian rakyat dari
negara philosof itu sendiri, bahkan dapat meluas keluar dari batas-batas
"spatial dan temporal", dengan kata lain yang sederhana:
"mendunia". Hario Kecik menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak
bermaksud menyebarkan suatu aliran philosofi baru. Ia hanya ingin jika akan
timbul seorang atau beberapa orang entah di negara mana, yang mampu untuk
memformulasikan suatu "philosophy baru" yang dapat diterima kalangan
luas karena philosophynya itu cocok secara objektif dengan keadaan global dan
universal, (Zeitgeist) sekarang ini.
Suatu
topik yang juga menarik dalam buku Pemikiran Militer ke-4 ini adalah soal
negara "Atlantis" yang pernah diceritakan oleh phylosof besar Plato
(427-347BC). Ternyata Atlantis" itu, menurut hasil penyelidikan serius
dari penulis Prof. Aryoso Santos (2005), letaknya di daerah yang sekarang
"Lautan Jawa", terbentang ke arah Utara sampai pantai Vietnam. Hario
Kecik menghubungkan isi buku Atlantis" itu, dengan teori pribadinya
tentang Kapal Borobudur" yang pernah ia tulis dalam buku "Pemikiran
Militer jilid ke-1". Dengan demikian Nenek Moyang Bangsa Indonesia,
ternyata bukan orang-orang sembarangan. Jalaluddin Rumi (1207-1273) adalah penyair sufi Persia, salah satu
yang mewakili puncak tertinggi khazanah sastra Islam. “Orang suci” dari Timur
ini—yang sejak bocah diramalkan Fariduddin Attar akan menjadi orang masyhur
yang menyalakan api gairah ketuhanan ke seluruh dunia—oleh Unesco digambarkan
sebagai “seorang humanis, filosof, dan penyair besar milik semua umat manusia”.
Namanya memang melekat abadi di hati banyak warga dunia, tak peduli apa pun
agamanya, karena kemilau syair dan kandungannya yang menghujam relung
kesadaran.
Download
ebook Pemikiran Militer 4 pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar