Judul Buku:
Dari Membela Tuhan Ke Membela Manusia
Penulis: Aksin Wijaya
Penerbit: Mizan
Tahun: 2008
Jumlah Halaman: 292
Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat mendapat suguhan beragam
berita, termasuk berita kekerasan, baik kekerasan wacana maupun kekerasan
fisik. Sasaran kekerasan yang mengatasnamakan agama dan Tuhan pun melibatkan
orang-orang non-Muslim atau orang-orang Barat dan orang-orang Islam sendiri
yang berbeda keyakinan, aliran, pemikiran, pilihan politik, ideologi, atau
kewarganegaraan. Mengapa mereka begitu yakin dan merasa absah melakukan
kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan tanpa merasa salah sedikit
pun.
Ada yang berpendapat, mereka melegitimasi
tindakan kekerasannya itu dengan mengambil contoh peristiwa peperangan yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad dan umat Islam melawan kaum Yahudi di Madinah, dan
melawan orang-orang kafir Makkah pada peristiwa Pembebasan Makkah.
Peperangan-peperangan yang sebenarnya bersifat sosiologis dan historis itu
dijustifikasi secara teologis sebagai jihâd fî sabîlillâh dan kelak mereka
dijanjikan masuk surga bagi mereka yang mati syahid.
Mereka meyakini dan merasa absah melakukan
tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan lebih disebabkan oleh
cara mereka “menalar Islam” dan “nalar keislaman yang mengideologi”. Jika “cara
menalar Islam” itu sendiri membantu mereka memahami Islam dengan benar, “nalar
keislaman yang mengideologi” membuat mereka meyakininya sebagai satu-satunya
cara dalam memahami Islam yang paling benar. Sebab, nalar keislaman yang
mengideologi pada esensinya memandang sebuah pemikiran sudah “jadi”, tanpa memperhatikan
adanya “proses menjadi”. Pemikiran yang sudah jadi itu berarti sudah final dan
tidak ada lagi sesudahnya.
Sejalan dengan deskripsi dan hipotesis di atas,
tulisan ini bermaksud menyingkap alasan mengapa kelompok-kelompok gerakan Islam
tertentu merasa yakin dan absah melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan
agama dan Tuhan.
Download
ebook Dari Membela Tuhan Ke Membela Manusia pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar