Judul
Buku: Berpikir Seperti Nabi
Penulis: F. Noor
Penerbit:
LKis
Tahun:
2009
Jumlah
Halaman: 532
Dari berbagai
macam firqoh yang ada, setidaknya dapat ditarik menjadi dua kutub besar yang
sering kali saling berhadap-hadapan: Islam puritan dan Islam moderat. Yang
menarik, kaum puritan yang sering kali mengklaim diri sebagai modernis—sangat
berambisi untuk “menyelamatkan” umat muslim dari “ketersesatan” dengan kembali
pada tradisi kenabian. Mereka giat melakukan propaganda agar umat Islam kembali
menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan. Mereka mengecam taklid terhadap
madzhab dan mengajak umat kepada sumber pokok hukum Islam: Al-Qur’an dan
hadits.
Yang
menjadi kegelisahan kemudian adalah ketika Al-Qur’an dan hadits digunakan
dengan serampangan dan membabi buta, sedangkan perbuatan meniru nabi dan para
sahabat dilakukan dengan letterlijk dan tanpa ukuran. Tak heran jika mereka
lebih senang memanjangkan jenggot daripada meneliti sikap keseharian dan akhlak
nabi, atau sikap toleran dan penghormatan nabi kepada orang yang berbeda
pendapat maupun keyakinan. Dan, kalaupun usaha-usaha yang lebih serius tersebut
dilakukan, kerap kali—sekali lagi mereka terjebak dalam kungkungan teks-teks
turts yang mati, tidak menafsirkannya dengan konteks yang ada. Atau terpenjara
dalam kotak-kotak shahîh dan dha’if, hasan, dan maudhu’ …
Sementara
itu, di antara kalangan muslim moderat, terdapat kecenderungan lain yang tak
kalah menggelisahkan. Yakni, munculnya pemikir-pemikir bebas yang kadang
terkesan asal-asalan, hanya mencari sensasi, asal berbeda dengan status quo,
atau terkesan tanpa dasar pengetahuan yang kuat.
Terlepas
dari perdebatan dua kubu tersebut, buku ini ingin mengajukan gagasan yang
mungkin selama ini luput dari perhatian kita semua. Yakni, tentang cara pikir
nabi. Bagaimanakah cara nabi berpikir sehingga ia dapat memberikan jawaban yang
berbeda untuk pertanyaan yang sama ketika pertanyaan tersebut dilemparkan oleh
dua orang yang berbeda karakter? Bagaimana jalan pikir nabi sehingga suatu kali
ia bersabda begini dan di kali lain bersabda begitu? Bagaimana ide-ide
cemerlang meloncat dalam pikiran nabi sedemikian hingga dalam waktu kurang dari
seperempat abad sudah berhasil meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi
kecemerlangan peradaban Islam? Bagaimanakah cara nabi berpikir sehingga
pikirannya tidak kebablasan dan menjadi kufur, misalnya?
Mungkin
sebagian pembaca bertanya, apa benar nabi berpikir? Bukankah nabi selalu
mendapatkan bisikan gaib dari Tuhannya? Bukankah kata-kata yang diucapkan oleh
nabi merepresentasikan wahyu yang diterimanya? Tentu saja, Faoz Noor penulis
buku ini telah menjawab pertanyaan-pertanyaan itu terlebih dahulu sebelum
menguraikan panjang lebar bagaimana cara berpikir seperti nabi.
Download
ebook Berpikir Seperti Nabi pdf via Google
Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar